Masjid ini mengusung konsep arsitektur tradisional nusantara, terlihat dari bentuk atap limas bertingkat (tajug) yang melambangkan spiritualitas dalam budaya Islam di Indonesia. Penggunaan atap tumpang tindih dan elemen kayu menekankan nilai-nilai lokal, sekaligus memberikan kinerja iklim tropis yang baik, seperti aliran udara dan perlindungan dari hujan lebat.
Tiang-tiang besar berwarna coklat kemerahan di bagian dalam dan luar menciptakan kesan kemegahan dan kehangatan, mendukung kekuatan struktural dan nilai estetika. Ruang sholat utama didesain luas dan terbuka, dengan pencahayaan alami dari jendela-jendela besar dan sirkulasi udara yang diperhitungkan untuk kenyamanan jamaah.
Di area luar, kanopi payung besar menambah fasilitas pelindung dari cuaca sekaligus menjadi ikon visual masjid. Halaman yang luas dengan akses kendaraan dan pejalan kaki yang ditata dengan baik menjadikan masjid ini sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang inklusif dan representatif.
Keseluruhan desain menggabungkan nilai-nilai budaya lokal, fungsi keagamaan, dan kebutuhan kontemporer dengan proporsi dan detail arsitektur yang mencerminkan identitas Islam Indonesia yang ramah, terbuka, dan berwibawa.
